Memuliakan Orang Tua

Oleh: Reni Anggrayni, ST
Ketua Umum Salimah

Orang tua adalah ranah amal utama sepanjang masa, tak terputus oleh ruang dan waktu.

Berbakti kepada orang tua adalah sebuah adab, keutamaan mulia sebagaimana Allah perintahkan dalam Surah Luqman ayat 14:

“وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ اُمُّهُ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ”.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Kulah kembalimu”.

Jangankan membantah, berkata ‘ah’ pun, tak diperkenankan, sebagaimana larangan Allah dalam Surah al-Isra ayat 23

۞ وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Ketaatan kepada orang tua adalah asasi utama, selama orang tua tidak memerintahkan untuk berbuat maksiat, apalagi syirik, menduakan Allah, mencari-cari sumber kebenaran selain Al Qur’an atau mencari pembenaran lain tentang ajaran tauhid ini.

Terkait hal ini, Allah mengingatkan dalam surah Luqman ayat 15

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Bakti kepada orang tua tak pupus oleh ruang dan waktu serta kebersamaan dengan mereka di dunia. Saat mereka sudah kembali kepangkuan Allah Ta’ala, bakti pun masih terus berlanjut.

Pabila saat bersama di dunia, kita bahagiakan hatinya, kita cukupi sandang pangannya, kita perhatikan kesehatannya. Maka saat mereka dan kita berada di alam yang berbeda, kita bahagiakan ruhnya dengan lantunan doa, kita cukupkan kebutuhannya di alam barzah dengan amal sholih dan jariyah, berharap penuh pada Sang Pencipta, ruh Ayah Bunda bahagia disisi NYA.

Al Fatihaah untuk Ayah dan Ibu yang sudah berpulang ke Rahmatullah.

Surah Ibrahim ayat ke-41:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ

Wahai Tuhan kami, ampunilah aku, ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan.”

Berbakti untuk orang tua yang sudah tiada, dapat dihantarkan dengan :

  1. Mendoakan: berdoa agar orang tua yang sudah meninggal mendapatkan rahmat dan ampunan Allah SWT serta kebaikan di akhirat.
  2. Menjaga Silaturahmi: dengan menjaga hubungan baik dengan keluarga, kerabat, atau teman orang tua yang sudah meninggal.
  3. Bersedekah: berupa sedekah biasa atau sedekah jariyah, atas nama orang tua yang sudah meninggal.
  4. Menjaga Nama Baik: tidak melakukan apa-apa yang dapat mencemarkan nama baik orang tua.
  5. Meneladani Sifat Baik: meneladani sifat baik orang tua yang sudah meninggal, seperti kasih sayang, kebaikan, dan kejujuran.
  6. Menutupi Aib: menutup aib dan keburukan orang tua yang sudah meninggal.
  7. Berwakaf: berwakaf atas nama orang tua yang sudah meninggal.
  8. Ziarah Kubur: melakukan ziarah kubur untuk mendoakan orang tua yang sudah meninggal.

Menjaga adab bukan hanya saja kepada orang tua kandung, namun juga memuliakan orang tua di sekitar kita. Para sesepuh ini adalah pendahulu. Tanpa generasi mereka, tak ada generasi kita dan generasi mendatang.

Untuk itu, Salimah hadir dengan program Salsa Salimah-Sekolah Lanjut Usia Salimah- sebuah ikhtiar untuk memuliakan orang-orang tua yang ada bersama kita agar mereka bahagia, sehat, dan mandiri.

Pabila hati mereka bahagia, raga akan sehat menyertai. Dan mereka pun akan tetap produktif menapaki hari.

Mandiri tak berarti mereka masih harus bekerja memenuhi kebutuhan diri, namun, mandiri berarti mereka masih memiliki kepercayaan diri untuk tetap dapat produktif di antara generasi muda di sekitarnya.

Selamat hari Lansia.
Bersama Salimah, Gen Z berbakti, muliakan orangtua.

What do you think?

Related news