Sekolah Lansia Salimah Jadikan Lansia Indonesia Sehat, Bahagia dan Mandiri untuk Indonesia Jaya

Oleh: Rusmiyati, M.Pd
Ketua Rumah Pendidikan (Rumdik) Salimah Pusat

Indonesia saat ini sedang memasuki fase ageing population, yaitu proporsi penduduk lanjut usia (lansia) semakin meningkat. Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa pada tahun 2024 persentase total penduduk lansia Indonesia sebesar 12% atau sekitar 29 juta penduduk Indonesia masuk kategori lansia. Selain itu, diperkirakan jumlah lansia di Indonesia akan terus meningkat hingga 2045. Indonesia diperkirakan akan memiliki 20 persen atau sekitar 50 juta jiwa lansia. Sehingga berbagai tantangan yang diakibatkan oleh penuaan penduduk Indonesia telah mencakup hampir seluruh aspek kehidupan, sebagai dampak dari pembangunan berkelanjutan. Dengan meningkatnya jumlah populasi lansia tersebut, Indonesia perlu berupaya menjaga kesehatan lansia agar mereka tetap sehat, aktif, dan bahagia. Salah satu upaya tersebut dengan melakukan peningkatan kualitas lansia di berbagai aspek kehidupan.

Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif dan Produktif)

Setiap manusia pasti akan mengalami masa tua atau yang disebut dengan fase lanjut usia (lansia). Secara alami, hidup manusia terjadi dalam beberapa fase, mulai dari fase kita dilahirkan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga menuju fase lansia. Menjadi lansia bukan berarti kita menjadi lemah dan bergantung kepada orang lain. Menjadi lansia kita harus tetap kuat dan tetap produktif supaya selalu sehat fisik, mental, emosional, dan sosial. Jika seseorang di usia mudanya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi proses penuaan, ia akan menjadi lansia SMART saat usia lanjut. Lansia SMART adalah seorang lansia yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga mandiri dalam kegiatan sehari-hari, aktif dalam berbagai aktivitas, dan produktif dalam berbagai bidang.

Menjadikan seorang Lansia SMART merupakan salah satu upaya agar lansia mampu beradaptasi dengan proses penuaan secara positif. Dengan demikian, ia dapat memiliki masa tua yang berkualitas dalam lingkungan yang nyaman, sehat secara fisik, sosial dan mental, melalui siklus hidup yang aktif, produktif dan mandiri. Upaya mewujudkan Lansia SMART sejalan dengan kebijakan Pembangunan Keluarga melalui Ketahanan Keluarga. Kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mendukung penerapan 8 fungsi keluarga secara optimal (Undang-undang RI No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga).

Sekolah Lansia Salimah (Salsa) Sebagai Upaya Lansia Bahagia dan Berdaya untuk Indonesia Jaya

Sekolah lansia merupakan salah satu media pendidikan bagi para lanjut usia. Ia menjadi wadah kegiatan yang dirancang khusus untuk menyediakan pelatihan dan pendidikan kepada orang yang sudah memasuki usia lanjut atau lansia. Sekolah lansia Salimah memiliki pendekatan pendidikan informal kepada orang-orang lanjut usia. Pendidikan informal bagi lansia adalah sebuah sistem pendidikan yang menerapkan kegiatan belajar-mengajar untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi lansia. Sekolah ini bertujuan untuk membantu para lansia meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, seperti keagamaan, kesehatan, psikologi, keterampilan sosial, keterampilan finansial, dan keterampilan teknologi. Selain itu, sekolah lansia juga dapat menjadi tempat berinteraksi dan bersosialisasi sesama lansia untuk meningkatkan kualitas kehidupan mereka.

Salimah adalah ormas perempuan yang sudah 25 tahun memberikan perhatian dan kepedulian kepada perempuan, anak dan keluarga Indonesia. Salimah menjadikan lansia sebagai salah satu fokus perhatian dalam program-program binaannya. Sekolah Lansia Salimah (Salsa) dilaksanakan sebagai pendampingan para lansia agar mereka tetap sehat secara fisik, sosial dan spiritual. Saat ini Sekolah Lansia Salimah sudah memiliki lebih dari 10.000 peserta didik yang tersebar di 37 Provinsi dan 406 Kota di seluruh Indonesia. Sekolah Lansia Salimah memiliki jargon “Menjadikan Lansia Bersama Salimah, Bahagia, Sehat dan Mandiri”.

Sekolah lansia Salimah yang mulai berjalan sejak tahun 2020 ini kini telah memiliki 1.250 fasilitator Salsa dan meluluskan lebih dari 3.500 wisudawan/i lansia. Bahkan yang menarik, salah seorang lansia yang diwisuda adalah pasangan suami istri, dan ada juga wisudawan yang berusia hampir 95 tahun. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di Sekolah Lansia Salimah mengacu pada kurikulum yang telah dimodifikasi dari berbagai sumber yang kompeten. Sekolah Lansia Salimah juga sudah menerbitkan Buku Panduan Sekolah Lansia Salimah berbasis kompetensi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang dirancang oleh Salimah.

Materi yang dipelajari di Sekolah Lansia Salimah adalah mulai dari pembekalan ilmu keagamaan, kesehatan, psikologi, keterampilan ekonomi dan keuangan, keterampilan sosial, senam ramah lansia, teknologi, hobi, hingga permainan ramah lansia. Dengan mengikuti sekolah lansia Salimah, para lansia diharapkan dapat memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru dalam berbagai aspek kehidupan yang terkait dengan hal-hal tersebut di atas, untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Sekolah Lansia Salimah juga menjadi wadah untuk sosialisasi para lansia sebaya, tempat bertukar informasi, berbagi pengalaman, dan meningkatkan jaringan sosial. Hal ini dapat membantu para lansia untuk tetap aktif dan terlibat dalam kegiatan sosial, sehingga rasa kesepian atau isolasi sosial yang kerap terjadi pada lansia dapat dihindarkan. Selain sebagai upaya memuliakan orangtua, semua upaya yang sudah dilakukan Salimah dalam program-program Sekolah Lansia Salimah (Salsa) diharapkan dapat menjadikan lansia di negeri ini sebagai lansia yang bahagia dan berdaya untuk Indonesia Jaya. Semoga Salimah selalu istiqamah dalam komitmennya untuk bersama-sama menjadikan lansia Indonesia senantiasa bahagia, sehat, dan mandiri. Selamat Hari Lansia Nasional 2025!

What do you think?

Related news