Ketua Umum Salimah
Anak adalah aset bangsa.
Adalah keniscayaan bahwa pemimpin suatu bangsa dan pengelola negara berada di tangan generasi muda yang cerdas dan penuh inovasi dalam menjawab tantangan zaman. Mereka harus kuat secara mental dalam menghadapi kompleksitas persoalan, baik dari tekanan global maupun nasional yang semakin besar.
Namun, kecerdasan dan ketangguhan saja tidak cukup sebagai bekal melanjutkan estafet bangsa dalam menjalankan negara. Diperlukan kekuatan spiritual melalui peran agama yang kokoh untuk menghadirkan sosok generasi emas yang utuh dan paripurna.
Spiritualitas yang kokoh akan melahirkan pribadi yang tak mudah patah, karena ia yakin akan adanya solusi dalam setiap persoalan melalui petunjuk Tuhan. Keyakinan ini akan mendorongnya untuk terus berjuang dan berpikir produktif dalam segala keadaan.
Mengutip firman Allah dalam QS Luqman ayat 22,
وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَاقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
“Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang pada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.”
Agama mengajarkan berbagai aspek penting dalam kehidupan seorang anak—mulai dari keimanan hingga etika bermasyarakat—agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang santun, menghormati yang tua, dan menyayangi yang muda.
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Luqman ayat 12–19, terdapat nasihat dan pendidikan yang diberikan oleh seorang ayah, Luqman, kepada anaknya. Nasihat ini mencakup aspek-aspek penting dalam kehidupan seorang anak, yaitu:
1. Pendidikan Keimanan
Melalui penguatan akhlak dan tauhid.
2. Pendidikan Ibadah
Tentang pentingnya mendirikan salat dan bersyukur kepada Allah.
3. Pendidikan Sosial dan Etika
Tentang amar ma’ruf nahi munkar, sopan santun, dan menjauhi kesombongan.
Anak lahir dan tumbuh dari keluarga. Maka, menyiapkan anak yang tangguh dan berdaya kuat—siap mewujudkan Indonesia Emas 2045—tidak bisa dilepaskan dari peran keluarga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya anak. Peran orang tua dan lingkungan menjadi keniscayaan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan menghadirkan anak-anak tangguh dan berdaya kuat.
—
Selamat Hari Anak 2025