Menurut Ketua Umum Salimah, Reni Anggrayni, pertemuan tersebut membahas kelanjutan kerjasama kedua belah pihak. Di antaranya, program guru mengaji, UMKM, dan pencegahan stunting.
“Kita juga menjajaki kemungkinan program kerjasama selain yang sudah dijalankan. Misalnya, bantuan campaign untuk UMKM binaan Salimah. Alhamdulillah, pihak BMM membuka kemungkinan ini,” ujarnya.
Reni menambahkan, ada beberapa program lain yang akan dikolaborasikan bersama BMM.
“Di BMM ada program Al-Qur’an isyarat untuk tuna rungu hingga melakukan traiining ke SLB. Salimah bisa mengikuti training untuk guru yang akan melatih tuna rungu. Selain itu, Salimah juga bisa berkolaborasi dalam pelatihan ekonomi, di mana BMM memberikan pelatihan,” jelasnya.
Menurut Reni, program Salimah yang diminati adalah program yang memberi manfaat langsung kepada penerima manfaat. Karena itu, dibutuhkan kolaborasi program wilayah dan daerah dengan BMM setempat seperti yang telah dilakukan oleh BMM Sumut dengan PD Salimah Medan.
Sementara itu, pihak BMM menjelaskan berbagai program kerjasama yang sudah berjalan dan yang dapat dilaksanakan bersama Salimah.
“BMM memberikan bantuan modal usaha ke anggota koperasi via Kossuma Bekasi. Namun, pelaporan pendistribusiannya belum dilaporkan. Kami juga membuka beasiswa talent untuk mahasiswa tingkat akhir yang bisa berkontribusi langsung turun ke lapangan dan mengemas, hingga naik menjadi campaign,” jelas Direktur Penghimpunan, Jaringan dan Program, Betsy.
Selanjutnya, Salimah dan BMM menyepakati untuk melakukan optimalisasi peran dan potensi masing-masing.
Dari pertemuan ini diharapkan Salimah dan BMM dapat melakukan akselerasi dalam optimalisasi pada realisasi capaian program. Hal ini agar penerima manfaat, baik anggota Salimah atau masyarakat umum yang membutuhkan bantuan, dapat tercukupi kebutuhannya dan secara berproses dapat menaikkan taraf hidupnya.