“Sasaran dari program kerja yang dirumuskan dalam mukaddimah Anggaran Dasar Salimah adalah peningkatan kualitas hidup perempuan. Jika perempuan berkualitas dan bermartabat, maka berkualitas dan bermartabat pula suatu negara. Perempuan berperan penting dalam membangun peradaban yang dimulai dari rumah, yaitu anak dan keluarga,” jelas Reni.
Untuk mendukung optimalisasi target pelaksanaan program kerja, Salimah bekerja sama dengan semua komponen bangsa.
Menurut Reni, apa yang dilakukan Salimah selama 25 tahun adalah melanjutkan jejak-jejak sejarah yang sudah ditoreh oleh para pahlawan muslimah seperti Laksamana Malahayati, Ratu Kalinyamat, Cut Nya Din, dan RA Kartini.
Kemudian, lanjutnya, Salimah memiliki mesin penggerak yang menjadi kekuatan utama, yaitu melakukan amar ma’ruf nahi munkar untuk mendapat rahmat Allah SWT. Hal ini ia dasarkan pada Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 71 yang memerintahkan muslim dan muslimah melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
“Maka, ada dua hal yang perlu digarisbawahi oleh pengurus Salimah. Pertama, unsur perubahan yang dikehendaki adalah merubah ke arah kebaikan. Caranya, dengan mengajarkan dan mengarahkan kepada kebenaran serta menambah ilmu dan pengetahuan. Kedua, kita punya output internal untuk menambah investasi akhirat dan output eksternal yaitu bertambah nilai kebaikan masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya, Salimah menyusun visi 2025-2030, yaitu menjadi ormas perempuan pelopor yang berkontribusi aktif dalam peningkatan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia. Visi tersebut menjadi kompas yang mengarahkan organisasi selama lima tahun ke depan.
Dalam melaksanakan misi, Salimah memiliki peta strategi. Dimulai dari terbentuknya struktur Salimah hingga kelurahan, meningkatkan kualitas pengurus, meningkatkan kualitas dan kuantitas anggota, yang dilaksanakan di bidang dakwah, pendidikan, dan ekonomi.
Rakornas selama dua hari ini merupakan yang pertama sejak kepengurusan baru PP Salimah yang dilantik pada Maret lalu. Kegiatan dilaksanakan secara daring dan diikuti oleh ratusan pengurus Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah dari 37 provinsi dan satu Perwakilan Salimah Luar Negeri (PSLN) di Taiwan.
Menurut Sekretaris Umum PP Salimah, Siti Rahma, Rakornas ini membahas roadmap 2025-2030 dan program kerja 2025.
“Rakornas bertujuan agar seluruh pengurus Salimah memiliki panduan melaksanakan program dan kegiatan. Segala bentuk kreativitas dan improvisasi tetap mengacu kepada panduan tersebut agar tetap fokus pada visi misi yang merupakan amanah muktamar 2025,” pungkasnya.