Salimah dan 58 Ormas Islam Hadiri Undangan Menteri Agama RI

 

Jakarta, 19 September 2025 – Menteri Agama Republik Indonesia, Nazaruddin Umar, kembali menggelar pertemuan rutin dengan para pimpinan organisasi masyarakat (ormas) Islam tingkat pusat di rumah dinas Menteri Agama, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Pertemuan yang digelar pada sore hari ini dihadiri oleh 58 ormas, termasuk Persaudaraan Muslimah (Salimah).

Ini merupakan pertemuan ketiga yang diselenggarakan Kementerian Agama setiap tiga bulan sekali sebagai forum komunikasi, koordinasi, dan penyampaian aspirasi. Menteri Agama menegaskan bahwa tujuan utama pertemuan ini adalah mendengar dan menampung masukan dari ormas, serta memperkuat arus informasi dari pemerintah pusat hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.

“Umat Islam adalah mayoritas di negeri ini, namun sering kali ketinggalan informasi. Kementerian Agama berharap dapat menjadi jembatan informasi yang cepat dan intensif agar masyarakat muslim dapat merespons tantangan zaman secara tepat,” ujar Menteri Agama.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Agama memaparkan sejumlah persoalan yang sedang dihadapi umat, antara lain:

Pertama, Tingginya angka perceraian pada usia pernikahan di bawah lima tahun. Hal ini memunculkan persoalan sosial baru, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Kedua, Meningkatnya angka gugat cerai dan aborsi, serta adanya kasus perceraian karena murtad yang mencapai 3.000 – 13.000 pasangan. Ketiga, Kasus HIV/AIDS yang terus bertambah di berbagai wilayah. Keempat, Krisis ulama sepuh dan kurangnya regenerasi pemimpin umat. Kelima, Tingkat buta huruf Al-Qur’an meskipun teknologi semakin canggih.

Selain itu, Menteri Agama menyoroti pentingnya pembaruan kurikulum pendidikan agama agar lebih inklusif dan mengajarkan nilai-nilai toleransi serta membangun harmoni antar umat beragama.

Pertemuan juga membahas isu-isu global, termasuk penindasan Israel atas Palestina, kondisi ekonomi negara-negara muslim yang rata-rata tumbuh di bawah 2%, serta peluang Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan untuk menjadi contoh kemajuan di dunia Islam.

Menteri Agama mengajak ormas Islam untuk berbagi peran dengan pemerintah, khususnya dalam bidang dakwah dan pelayanan masyarakat di daerah-daerah terpencil.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Perlu ada sinergi dengan ormas agar semua program membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi umat,” tegas Menteri Agama.

Reni Anggrayni, Ketua Umum Salimah mendapatkan kesempatan untuk memberikan saran dan usulan.

Reni mengatakan,” Satu upaya yang sangat baik dari pemerintah telah digagas oleh 8 Kementerian berupa Gerakan Satu Jam Bersama Keluarga Tanpa Gadget, pada Ramadan yang lalu bukan hanya sebagai kegiatan yang sifatnya insidentil tapi bisa menjadi gerakan yang berkepanjangan atau berkelanjutan”.

Reni juga memberikan masukan terkait tingginya angka perceraian, Salimah memiliki satu program yang namanya Serasi yaitu bekalan kepada pasangan yang akan menikah agar mereka matang dalam menghadapi dunia pernikahan. Dalam hal ini Salimah sudah bekerjasama dengan KUA.

Terakhir Reni meminta kepada Menteri Agama agar ormas dan gerakan masyarakat yang sudah sangat tegas dukungannya atas kemerdekaan Palestina dapat diikuti oleh tindakan tegas pula dari pemerintah.

Pertemuan ditutup dengan dialog terbuka, di mana para pimpinan ormas memberikan masukan dan saran strategis kepada Menteri Agama untuk memperkuat peran Kemenag sebagai pelayan umat.

Tags:
What do you think?

Related news