Di sebuah rumah sederhana milik Vera pengurus Salimah di Kelurahan Kalibaru tercium aroma masakan hangat sejak Jumat dini hari. Rumah itu kini bukan hanya tempat tinggal, melainkan juga dapur kebersamaan warga. Sejak Juli 2025, rumah Vera resmi menjadi Dapur WBS. Setiap Jumat, para pengurus Salimah bersama warga memasak dan menyajikan makanan untuk dibagikan.
Sebelumnya, dapur WBS berada di rumah Ketua RW 04. Namun setelah beliau pindah, warga bersama tokoh masyarakat berinisiatif mencari lokasi baru.
“Alhamdulillah, sekarang dapurnya ada di tengah-tengah lingkungan. Jadi lebih adil dan dekat untuk semua RT,” ungkap Siti Khodijah, Ketua RT 03 sekaligus pengurus WBS.
Setiap pekan, pengurus WBS menjalankan peran masing-masing. Ada yang belanja bahan, memasak, mencuci, hingga menata menu. Semua dimulai sejak subuh.
“Kadang ada yang datang jam 5 pagi, ada juga yang baru bisa hadir jam 7. Setelah masak, makanan langsung disusun di meja prasmanan WBS. Begitu jam 11 dibuka, dalam setengah jam saja sudah habis,” cerita Vera dengan penuh semangat.
Menurut Susi Liwiyati, Ketua WBS Kalibaru, keberlangsungan dapur ini terjaga berkat gotong royong sukarela.
“Kami punya grup WhatsApp berisi 20 pengurus dari tiap RT. Setiap pekan, kami buka donasi internal sesuai kemampuan masing-masing, tanpa paksaan. Bahkan sering kali ada masyarakat lain yang ikut menyumbang,” jelasnya.
Kini, dapur WBS Kalibaru mampu memberi manfaat rata-rata kepada 95 orang setiap Jumat. Namun lebih dari sekadar berbagi makanan, dapur ini menjadi simbol nyata kebersamaan warga tempat di mana kepedulian tumbuh, keberkahan dibagi, dan rasa persaudaraan semakin erat.