Dalam sambutannya Retna Hidayah mengungkapkan mengapa ada musyawarah wilayah lagi padahal baru satu tahun kepengurusan.
“Karena ada Muktamar Salimah pada bulan Februari 2025. Adanya Muktamar Salimah kemudian diikuti oleh Musyawarah Wilayah serentak, lalu diikuti dengan Musyawarah Daerah dan Musyawarah Cabang di seluruh Indonesia,” paparnya.
“Semuanya serentak, usai muktamar Salimah, maka akan ada musyawarah wilayah serentak. Hari ini ada musyawarah wilayah serentak di sebanyak 9 wilayah,” imbuh Retna. “Selama menjalankan amanah selama 1 tahun ini, tidak banyak perubahan. Yang berubah adalah sikap kita, kinerja kita, yang akan berjalan semakin baik.”
Dalam Muswil kali ini ada pembacaan puisi oleh Indyahsari Mihadini selaku staf Bangda PW Salimah DIY yang berjudul ‘Membaca Gaza’, karya Sativa (mantan ketua PW Salimah DIY).
Ketua II PP Salimah, Unggul Hidayati, menyampaikan bahwa Muswil adalah momentum penting untuk mengimplementasikan kegiatan nasional. Dilakukan pula konsolidasi untuk mewujudkan soliditas pengurus.
“Musyawarah Wilayah memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan. Pemimpin adalah peluang untuk meluaskan amal shalih. Ada beberapa yang perlu diingatkan bersama bahwa AD ART menjadi landasan bergerak bersama. Dasar Salimah adalah tolong menolong dalam kebaikan dan takwa serta memegang teguh nilai amanah,” kata Unggul.
“Mari kita jadikan musyawarah wilayah ini untuk merapikan dan merapatkan barisan agar lebih kuat,” pungkasnya
Dalam laporan pertanggungjawaban, Retna Hidayah mengatakan bahwa sesama anggota Salimah DIY saling mengingatkan, saling bertumbuh dan saling bersinergi. “Kita organisasi yang berada di struktur besar Salimah.”
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 berakhir pada 12.30 WIB. [ih]