Kelas Salsa kali ini mengusung tema latihan fisik dan motorik kasar. Kegiatannya meliputi senam dan tes kebugaran dengan berjalan kaki.
“Latihan fisik itu tetap penting walaupun kita sudah memasuki usia senja. Kita bisa lakukan latihan ringan seperti senam atau berjalan kaki santai, misalnya. Itu bisa mengurangi resiko penyakit jantung. Lansia tetap harus bugar supaya suasana hati juga jadi baik,” tutur Nisye, penanggung jawab kelas Salsa.
Peserta Salsa kali ini dibekali dengan pengetahuan tentang pentingnya olah raga bagi lansia. Mereka juga diajari senam ringan, seperti senam refleksi dan senam tepuk nadi yang bermanfaat untuk melancarkan aliran darah, menenangkan, dan melatih kelenturan otot dan sendi.
“Senang ikut kelas kali ini. Tadi diajari senam sehat, terus olahraga jalan kaki bersama sama di pelataran masjid. Kita ikut aksi Palestina juga sama Syeikh Gaza,” ujar salah satu peserta Salsa.
Kelas Sekolah Lansia Salimah masih akan digelar hingga dua kali pertemuan ke depan,
sebelum nantinya para peserta akan dinyatakan lulus dan diwisuda.
Pertemuan ke-8 ini diadakan di Masjid Jami Baitul Ma’moer Kedung Waringin Bojonggede, bersamaan dengan acara gebyar milad PC Salimah Bojonggede karena memiliki tema serupa dengan salah satu agenda kegiatan, yakni jalan santai.
Sekolah Lansia Salimah merupakan salah satu program dari Departemen Pendidikan dan
Latihan (Depdiklat) Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah (PD Salimah) Kabupaten Bogor yang bertujuan memberikan perhatian pada para lansia agar memiliki semangat hidup yang tinggi, tetap bisa sehat, bahagia, mandiri dan berdaya. Salsa memiliki modul dan kurikulum tersendiri untuk mewujudkan lansia tangguh, salah satunya dimensi kesehatan seperti yang dilaksanakan kali ini.
