Muswil ke-3 Salimah NTT: Kokohkan Kepemimpinan dan Satukan Gerak Dakwah

Kupang (12/10/2025) — Pimpinan Wilayah Persaudaraan Muslimah Nusa Tenggara Timur (PW Salimah NTT) menyelenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-3 pada Ahad (12/10). Mengangkat tema “Mengokohkan Kepemimpinan, Menyatukan Gerak, Mengoptimalkan Kemanfaatan Program untuk Perempuan, Anak, dan Keluarga”, kegiatan bertempat di SDIT Al-Muttaqin, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

 

Muswil tahun ini berlangsung secara hybrid dengan kehadiran pengurus pusat melalui Zoom Meeting, serta Dewan Pengawas Salimah Wilayah (DPSW) dan peserta dari berbagai daerah di NTT yang turut hadir secara langsung maupun daring.
Model pelaksanaan ini memungkinkan partisipasi yang luas dari seluruh kader Salimah se-NTT, meski tersebar di berbagai wilayah.

Acara diawali dengan pembukaan resmi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Salimah, pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan doa, serta sambutan dari Ketua Umum Salimah.

Dalam arahannya, Ketua Umum Salimah, Reni Anggrayni, menyampaikan harapan agar kepengurusan Salimah NTT semakin solid dan siap melanjutkan perjuangan dakwah ke depan.

“Insya Allah periode ke depan nanti, mudah-mudahan struktur kepengurusan yang dibentuk dan akan diteruskan berjenjang ke bawah akan semakin kuat, semakin solid, dan Insya Allah siap untuk terus mengulirkan dakwah ke depannya,” ujar Reni.

Melalui proses sidang pleno dan musyawarah, Fitriningsih Amalo kembali terpilih sebagai Ketua PW Salimah NTT periode 2025–2030. Sebelumnya, ia telah memimpin PW Salimah NTT pada periode 2023–2025. Terpilihnya kembali Fitriningsih mencerminkan kepercayaan dan harapan besar kader Salimah terhadap kepemimpinan beliau dalam memperkuat kiprah organisasi di daerah.

Muswil ke-3 PW Salimah NTT ini diakhiri dengan doa dan sesi foto bersama seluruh peserta.

Kegiatan berjalan lancar dan penuh semangat ukhuwah. Melalui Muswil ini, Salimah NTT berkomitmen untuk terus mengokohkan kepemimpinan, menyatukan langkah dakwah, serta mengoptimalkan kemanfaatan program bagi perempuan, anak, dan keluarga di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur. [Nunung]

What do you think?

Related news