Dept Diklat PP Salimah
Aku seorang guru. Tugasku membagi ilmu. Aku seorang guru. Prioritas utama, ya tentu, anak didikku. Namun, kadang lebih banyak beban lain menggelayutiku.
Aneka administrasi tanggung jawabku; Kalender Pendidikan, Program Tahunan, Program Semester, Silabus, Analisis KI (Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar, Prosedur Penilaian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), Jurnal/ Agenda Guru, Buku Absensi, Daftar Nilai, Buku Pegangan (Buku Paket, Buku Elektronik, Modul, LKS), Bahan Ajar Berbasis ICT (Power Point), kisi-kisi soal ulangan, Analisis Hasil Ulangan, program Remedial, program Pengayaan, Kumpulan Soal/Bank Soal, Penelitian Tindakan Kelas. Oh sungguh, aku seorang guru.
Aku seorang guru. Sekolah sudah seperti rumah bagiku. Tempatku bekerja dan mengajar ilmu. Sejak pagi kaki melangkah ke sekolahku. Petang gelap baru bisa rebahkan badanku. Namun, pikiran dan pekerjaan terus menghantuiku. Koreksi, PR, remedi, masalah siswa, maupun rencana ajar esok pagiku. Belum lagi aneka kegiatan yang kerap sita waktu liburku.
Aku seorang guru. Kuingin sukses pada anak didikku. Merekalah tunas penerus bangsaku. Namun nyatanya, tak semudah membalik telapak tanganku. Ada mereka yang mudah paham, tapi ada jua yang menguji iman sabarku. Namun, ku tetap senyum dan bantu mereka sebisaku. Semoga ini jadi amal jariyahku.
Aku seorang guru. Gajiku kau tak perlu tau. Memang benar, tuk kaya bukan tempatnya jadi guru. Katanya, guru pahlawan tanpa tanda jasa di lagu itu. Katanya, guru profesi dengan dedikasi dan ikhlas tiada jemu.
Namun, hargailah para guru yang cerdaskan anakmu. Tiga puluh tujuh jam seminggu waktu mengajar aneka disiplin ilmu. Jasa para guru sungguh layak ditunjang gaji bermutu. Supaya kualitas hidupnya membaik kian waktu. Agar jua makin banyak anak muda semangat menjadi guru. Bukan lagi terpaksa karena tidak diterima di jurusan ini dan itu.
Aku seorang guru. Belum lagi aneka masalah silih berganti di kelasku. Murid sakit, alat tulis hilang, menyontek, pelanggaran aturan, bullying hingga perkelahian kecil maupun sedang seperti tak ada habisnya. Jika kusampaikan pada orang tua, beberapa malah sudutkanku dan bela anak mereka. Ada yang lepas tangan karena terlalu sibuk kerja. Ada pula yang adukan pada atasan dengan laporan tak semestinya. Oh sungguh, aku seorang guru belaka.
Aku seorang guru. Tuntutan padaku setinggi Gunung Semeru. Anak muridku harus mahir dan bernilai baik selalu. Belum lagi tanggung jawab pada anak kandung dan keluargaku. Banyak yang bilang, anaknya guru, kok nilai segitu. Aduh, aku ini hanya seorang guru.
Aku seorang guru. Aku juga manusia sepertimu. Semoga Allah kuatkanku jadi manusia teguh dan tanggung jawab selalu. Semoga Allah mampukanku terus tegak hantarkan ilmu pada anak negeriku.
Wahai rekan sejawat guru, mari terus berbenah selalu. Kita ini digugu dan ditiru. Ucap laku jadi cermin bagi muridmu.
Wahai orang tua, wahai pemimpin, wahai anak didik dan semua masyarakat Indonesiaku. Mari bersama muliakan dan dukung para guru. Mari bersama utamakan adab dan ilmu. Agar negeri Khatulistiwa semakin kokoh dan maju. Agar rahmat Tuhan sertai kita selalu.
Selamat Hari Guru.
What do you think?
Guru ya guru…
Seorang ibu adalah madrasah yang pertama ; yaa ke2 boy ku di awali mulai berjalan, awal membaca dan awal iqro hingga alquran…. Ibu lah madrasah nya…
Untuk itu setiap ibu harus 💪kuat semangat solihah agar kesolihan seorang ibu mengalir berkah dalam keluarga 😍😍😍😜