Kebangkitan Bangsa Dimulai dari Keluarga

Ditulis oleh: Fidiyarini Partiwi, M.Si
Ketua Dept Diklat PP Salimah

Keluarga adalah awal dari segala kekuatan. Di sanalah nilai-nilai pertama ditanam, cinta pertama dikenalkan, dan semangat pertama ditiupkan ke dalam jiwa-jiwa muda yang kelak akan memimpin bangsa. Rumah bukan sekadar tempat berlindung dari hujan dan panas, tetapi ruang sakral tempat karakter dibentuk dan harapan disulam. Dari rumah-rumah kecil yang hangat, semangat kebangkitan itu lahir. Disampaikan melalui pelukan ibu yang mengajarkan kasih tanpa syarat, nasihat ayah yang menanam keberanian, dan doa-doa yang mungkin tak terdengar oleh telinga, namun mengguncang langit.

Saat keluarga mengambil peran sebagai pendidik pertama, pelindung utama, dan sumber nilai yang tak tergantikan, maka masyarakat akan berdiri di atas pondasi yang kokoh. Di tengah gempuran zaman yang kerap memecah perhatian dan menyesatkan arah, rumah menjadi jangkar—menjaga agar anak-anak tetap mengenal jati diri, menghargai sesama, dan mencintai bangsanya. Di ruang keluarga itulah harapan disulam dan tekad ditanam dalam hati anak—bahwa menjadi bagian dari Indonesia bukan sekadar tentang di mana kita tinggal, tetapi tentang peran yang kita pilih, warisan yang kita jaga, dan masa depan yang kita bangun bersama.

Bangsa yang besar tidak dibangun dari kerumunan tanpa arah, tetapi dari keluarga-keluarga yang saling menguatkan. Ketika rumah-rumah dipenuhi cinta dan pendidikan nilai, maka masyarakat pun dipenuhi warga yang sadar akan tanggung jawabnya.

Kini saatnya kita bersatu. Dari rumah menuju nusantara, mari kita bangkit bersama membangun Indonesia Berjaya.

Salimah hadir dengan program-program yang berorientasi pada ketahanan keluarga sebagai pondasi peradaban. Kelak keluarga tak hanya mampu berdiri menghadapi tantangan zaman, tetapi juga berjalan tegap, berkarya hebat, dan berjaya di panggung dunia.

What do you think?

Related news