Ustadz Tri Wahyudi, CEO Paperless Hospital, menjadi narasumber utama dalam sesi Ngobrol AI kali ini. Prestasinya sebagai alumni program Google AI Asia Pasifik (APAC) accelerator 2024 serta sederet inovasi digital yang telah ia rintis menjadi pemicu semangat bagi para Gen-Z untuk lebih berani berinovasi dan berkarya di era digital. Kehadirannya membawa perspektif baru tentang pemanfaatan teknologi, khususnya AI, dalam dakwah dan dunia bisnis.
“Intinya, kita harus fokus mengelola dan mengawal akun jualan biar cepat dikenal calon pembeli. Setelah itu, arahkan mereka ke channel pribadi kita buat transaksi atau bangun relasi lebih lanjut,” Ucap Tri.
Ketua PD Salimah Kudus, Aeda Ernawati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya memperkenalkan teknologi terbaru kepada generasi muda.
“Pelatihan ini digelar dengan fokus pada pemanfaatan AI sebagai bagian transformasi digital. Kami ingin mengenalkan AI bukan hanya untuk mencari cuan, tapi juga untuk menyebarkan nilai dan pesan dakwah melalui media digital,” ujar Aeda.
Fokus pelatihan kali ini adalah produksi video menggunakan Gemini Veo 3 untuk konten bisnis dan dakwah. Kegiatan ini tak sekadar menyajikan materi, namun juga menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif dan personal.
Salah satu keunggulan pelatihan ini adalah pendekatan narasumber yang tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga mendampingi secara langsung proses pembuatan video. Para peserta merasa didengar, dibimbing, dan diberi ruang untuk bereksplorasi tanpa takut salah. Suasana pelatihan pun menjadi hangat, terbuka, dan menyenangkan.
“Bukan cuma pelatihan, tapi kayak punya mentor pribadi,” ucap Lisa, salah satu peserta pelatihan.
Dengan semangat kolaboratif dan teknologi terkini, pelatihan ini membuka peluang baru bagi peserta untuk menuangkan kreativitas mereka melalui media video, baik untuk keperluan personal branding, konten edukatif, hingga dakwah digital.
Ani Ratnasari, salah satu peserta, menyatakan kegiatan ini sangat menarik dan sangat sesuai.
“Ustadznya sangat recommended. Sayang kalau dihadirkan sekali aja. Semoga berikutnya beliau diundang lagi karena generasi Kudus harus didampingi orang-orang salih berwawasan seperti beliau agar melek teknologi yg sehat dan manfaat,” pungkas Ani. [Tyas]