Musda serentak diinisiasi untuk merapikan kerja sehingga seluruh struktur di berbagai tingkatan melangkah bersama, berlari, dan mengevaluasi kerja dakwah secara kolektif. Mekanisme syuro Dewan Pengawas Salimah Daerah (DPSD) dalam penetapan ketua PD adalah amanah yang mesti ditaati dengan syukur. Seluruh kader didorong menjaga baik sangka serta menghindari perselisihan agar keberkahan terjaga.
Ketua PW Salimah Jawa Barat, Ruli Kurnia Dwicahyani, menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta Musda di tiap daerah.
“Musda serentak adalah ikhtiar merapikan kerja agar kita melangkah bersama di jalur dakwah yang terukur. Keputusan syuro kita jaga dengan husnuzan, soliditas, dan ta’awun demi keberkahan organisasi dan kemaslahatan umat,” ujarnya.
Dalam arahan kepada pengurus baru, PW menekankan tiga fondasi:m, yaitu niat yang ikhlas, struktur yang kuat, dan soliditas pengurus. Aktivitas dakwah ditujukan murni karena Allah, berpedoman pada Al-Qur’an, serta diperkuat dengan penempatan personil sesuai kapasitas dan keputusan musyawarah. Pengurus diminta mempraktikkan rukun-rukun ukhuwah, menjauhi perselisihan, saling ta’awun (tolong-menolong), dan merutinkan doa rabitah untuk menyatukan hati para aktivis.
Rujukan nilai mengacu pada QS At-Taubah 71 (persaudaraan mukmin dan amar makruf nahi munkar) serta QS Al-Maidah 2 (ta’awun dalam kebajikan dan takwa).
Penyelenggaraan Musda tahun ini menegaskan prioritas program pada empat hal. Pertama, ketahanan keluarga dan perlindungan anak, termasuk penguatan literasi pengasuhan, kesehatan ibu-anak, dan kampanye sekolah/komunitas ramah anak. Kedua, pemberdayaan ekonomi perempuan, mendorong UMKM anggota—termasuk karya batik desain Salimah dan produk kreatif komunitas—melalui pelatihan, kurasi, serta jejaring pasar.
Ketiga, sinergi lintas sektor, memperluas kemitraan dengan pemerintah daerah, kampus, institusi pendidikan, masjid/komunitas, dan dunia usaha. Terakhir, penguatan tata kelola & kaderisasi, menekankan struktur yang kuat, pelayanan anggota yang inklusif, dan pemanfaatan kanal digital (website, media sosial, dan Salimah TV dan Podcast) untuk edukasi publik.
Rangkaian Musda di tiap PD dilaksanakan offline dan ada juga secara hybrid sesuai kesiapan panitia berlangsung lancar teratur, khidmat, dan partisipatif. Selain sidang-sidang, sejumlah PD menggelar talkshow inspirasi, ekspose UMKM, dan literasi keluarga, sehingga Musda menjadi gerak kolaboratif yang nyata di masyarakat.
Adapun hasil pokok rangkaian Musda serentak Salimah Jawa Barat 2025 adalah:
1. LPJ daerah tersampaikan dan menjadi dasar perbaikan program berikutnya;
2. Rekomendasi program ditetapkan—mencakup penguatan layanan anggota, standardisasi pelatihan kader, dan perluasan kemitraan;
3. Formatur/ketua terpilih di masing-masing PD ditetapkan melalui mekanisme syuro;
4. Rencana tindak lanjut: konsolidasi PD pasca-Musda, persiapan pelantikan (bagi PD yang belum melaksanakan), dan penyusunan Rencana Kerja awal periode.
PW Salimah Jabar mengajak seluruh struktur dan jejaring mitra untuk melanjutkan kolaborasi pada program prioritas perempuan, anak, dan keluarga.
“Kami menutup rangkaian Musda dengan semangat niat ikhlas, struktur kuat, dan soliditas pengurus. Semoga Allah memudahkan langkah kita menebar manfaat seluas-luasnya,” pungkas Ruli.