Oleh: Sy Nani Rahmani
Dept Humas PP Salimah
Suatu malam terjadi dialog dua pasang suami istri yang tinggal bersebelahan.
Di kamar Mak Ujang …
“Mak, kamu jaga penampilan, dong. Lihat tuh Mak Udin,” kata Pak Ujang saat akan tidur.
“Memangnya Mak Udin kenapa?” tanya Mak Ujang. Ia berusaha tenang, menahan gejolak emosi mendengar suami menyebut nama wanita lain.
“Aku rasa dia rajin diet atau apa. Badannya kan kelihatan bagus. Tadi ketemu di depan, wajahnya kayaknya makin kinclong.”
“Yee si bapak. Bapak dong seperti Pak Udin. Rajin kerja cari duit. Rumah gede, mobil mengkilap. Tajir melintir. Salut aku tuh ma dia. Istrinya mau perawatan di salon mana juga tinggal bilang.”
Pak Ujang cemberut. Mak Ujang pun manyun. Dan percakapan ini berakhir dengan tidur saling membelakangi.
Sementara, di kamar tidur rumah sebelah …
“Pak, bapak jangan sibuk melulu, dong. Aku kan butuh teman,” ucap Mak Udin sambil membersihkan sisa make up di wajah.
“Hmm,” jawab Pak Udin sekenanya. Matanya tak lepas dari ponsel.
“Jangan cuma hmm, Pak,” kata Mak Udin dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya. “Aku butuh perhatian.”
“Perhatian bagaimana?”
“Aku cemburu lihat Mak Ujang. Suaminya sering di rumah. Pak Ujang itu kelihatan penyayang banget. Bikin baper.”
“Mak, mak. Wajar saja Pak Ujang betah di rumah. Istrinya juga rajin melayani suami. Bukan dandan melulu kayak kamu.”
Masam muka Mak Udin. Wajah Pak Udin pun berlipat. Lagi-lagi, dialog ini berakhir dengan tidur saling membelakangi.
**
QOTD: Adakalanya hidup yang kita keluhkan adalah hidup yang sangat diimpikan orang