Salimah Hadiri Silaturahmi Nasional dan Dialog Kebangsaan

Jakarta (25/9/2025) – Dua utusan Pimpinan Pusat Persaudaraan Muslimah (PP Salimah) berpartisipasi dalam Silaturahmi Nasional dan Dialog Kebangsaan di Aula Universitas Yarsi Jakarta, Kamis (25/9). Ketua I (Ustadzah Sinta Santi) dan Ketua Departemen Dakwah (Mumun Maemunah) menghadiri acara bertema “Dakwah Perempuan dan Penguatan Kebangsaan: Meneguhkan Indonesia dalam Bingkai Islam Rahmatan lil ‘Alamin” yang diselenggarakan oleh Wazin bekerjasama dengan Yarsi.

 

Beberapa tokoh seperti Dr Hidayat Nurwahid, TGB Muhammad Majdi, Ustaz Prof Abdul Shamad (UAS), Prof Fasli Jalal (Rektor YARSI), Prof Yurnalis (Penasihat Yarsi) nampak hadir di acara tersebut.

Wakil Menteri Agama Bidang Moderasi Beragama, Ali Ramdhan, dalam sambutan menyebut bahwa rahmatan lil ‘alamin berarti tidak mencela tapi mencinta, tidak memukul tapi merangkul, tidak menghardik tapi mendidik, dan tidak membenci tapi mengasihi.

Sementara itu, Dr Elly Warti Maliki menceritakan bahwa selama 10 abad Al Azhar berdiri belum ada perempuan yang belajar. Namun, sejak Syeikh Azhar berkunjung ke Diniyah Putri dan melihat wanita-wanita belajar, maka pada tahun 1956 dibuka program untuk perempuan.

“Sampai tahun ini jumlah perempuan yang belajar di Azhar mencapai 5.000. Dari jumlah itu baru 15 yang mnjadi doktor. Awal abad 21 merupakan abad kebangkitan perempuan. Buktikan perempuan bukan sumber fitnah, tapi mampu mengelola diri, rumah, keluarga, dan masyarakat dengan segala potensinya. Mari bergandengan tangan bahu membahu sesuai firman Allah dan hadits Nabi bahwa perempuan adalah mitra laki-laki,” ucapnya.

Senada dengan itu, Prof Fasli Jalal menyatakan perlunya perempuan bekerja dengan sistem yang ramah keluarga dan difasilitasi dengan berbagaii kemudahan.

Hal itu diamini oleh Prof Yurnalis, penasihat Yarsi. Ia menekankan pentingnya peran perempuan. Di Yarsi sendiri lebih banyak perempuan, termasuk di Fakultas Kedokteran.

Terkait perempuan, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa rahim diambil dari sifat rahman Allah.

“Sehebat-hebatnya laki-laki tidak ada organ tubuhnya yang diambil dari asma Allah. Tempat paling nyaman, aman, dan tentram adalah Rrahim ibu yang bisa meminimalisir dingin dan panas serta menjaga bayi. Bismillahirrahmanirrahim, Allah tidak bukaa dengan asma yang lain, tapi dengan rahman rahim. Kelak di akhirat dipanggil orang-orang yang berkasih sayang karena Allah,” paparnya.

Selanjutnya, Dr Hidayat Nurwahid mengatakan, Rahmah El Yunusiah adalah wanita pertama dan satu-satunya yang mendapat gelar Syaikhoh dari Al Azhar tahun 1957.

Ia juga menyebut beberapa nama tokoh lulusan Al Azhar yang berperan di Indonesia. Di antaranya Kahar Mudzakir yang terlibat dalam perumusan Pancasila. Ada pula Mas Mansur, KH Abdul Halim bersama H Agus Salim menyuarakan pilar-pilar kebangsaan.

“Ada peran perempuan yaitu Maria Ulfaa Santoso, aktivis Masyumi yang sangat memahami nilai-nilai Islam. Lalu di antara alumni Azhar yang menjadi presiden adalah Gus Dur. Rasyidi yang menjadi Menteri Agama pertama Indonesia adalah alumni Al Azhar,” ujar Nur Wahid. “Posisi beragama mendapat perhatian pemerintah dalam konstitusi. Hadirnya UU tentang pesantren memungkinkan alumni pesantren masuk ke pendidikan manapun.”

Fadhilatul Imam menceritakan ketika Syeikh besar Azhar datang ke Inggris, muslim Inggris mengeluhkan banyak masyarakat takut kepada mereka. Maka Syeikh Azhar menjawab,

“Bagaimana mereka tidak takut sementara kalian berpakaian seperti orang asing (Pakistan). Saya aja takut. Berpakaianlah seperti mereka berpakaian (tentu dengan menutup aurat). Meleburlah dengan kehidupan mereka. Islam datang bukan untuk membuat sekat baru tapi melebur sekat-sekat itu penting. Akidah tetap kuat, ibadah tetap sahih, akhlaq mulia dijaga, selebihnya sesuaikan. Itulah rahmatan lil ‘alamiin.”

Di akhir, TGB Muhammad Majdi menyoroti pentingnya peningkatan kualitas Majelis Taklim, manajemen perbedaan, dan etika bermedia sosial. Ia mengajak untuk membangun literasi berislam, terutama dalam menyikapi perbedaan.

What do you think?

Related news