Kegiatan yang diikuti oleh para pengurus Departemen Humas PC dan PRa Salimah se-kota Bekasi menghadirkan dua narasumber kompeten, Dwi Eko Miranty dan Nurul Hidayah.
Pelatihan difokuskan pada dua hal, yaitu cara membuat siaran pers yang baik dan benar dan cara memanfaatkan teknologi ChatGPT untuk mendukung proses menulis yang efisien, cepat, dan tetap berkualitas.
Dalam pemaparannya, Dwi Eko Miranty menekankan bahwa humas di era digital harus mampu menulis secara profesional dan tanggap terhadap momen.
“Siaran pers sebaiknya dibuat setelah acara berlangsung atau maksimal dua hari setelahnya. Hal ini penting agar informasi yang disampaikan tetap aktual dan relevan untuk dibaca,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Dwi juga mengingatkan agar tim humas aktif mempublikasikan konten setiap hari di media sosial. Hal ini bukan sekadar promosi, tetapi bagian dari strategi membangun citra dan komunikasi yang berkelanjutan dengan masyarakat.
Sementara itu, Nurul Hidayah menjelaskan bagaimana ChatGPT dapat digunakan sebagai alat bantu menulis yang efisien.
“Dengan teknologi ini, proses menulis bisa lebih cepat, ide lebih kaya, dan hasilnya tetap bisa disesuaikan dengan gaya bahasa organisasi,” jelasnya.
Peserta tampak antusias mengikuti sesi praktik langsung mulai dari menyusun struktur siaran pers hingga mencoba langsung ChatGPT dalam proses penulisan.
Melalui pelatihan ini, Salimah Kota Bekasi berharap para pegiat Humas semakin percaya diri, terampil, dan adaptif dalam menjalankan tugasnya, khususnya dalam menyampaikan informasi kegiatan organisasi secara tepat waktu dan menarik. [HA]