Salimah Kotim Beri Edukasi Pertolongan Pertama pada Kegawatdaruratan Kesehatan

Sampit (7/10/2025) – Sebagian orang masih belum memahami betapa penting melakukan tanggap darurat dalam masalah kesehatan. Kejadian tak terduga pada keadaan kesehatan seseorang atau pasca kecelakaan yang menyebabkan luka, memar atau cedera sangat mungkin terjadi pada kehidupan sehari-hari.

 

Beranjak dari fakta tersebut, Pimpinan Daerah Persaudaraan Muslimah Kotawaringin Timur (PD Salimah Kotim) pada Ahad (5/10) menggelar kegiatan Forum Silaturahmi (Forsil) di kediaman Siti Nurjanah, Ketua Pimpinan Daerah. Mengedukasi peserta yang hadir agar mengerti tindakan pertama apa yang mampu dilakukan saat kondisi gawat darurat terjadi.

Dalam pengantarnya, dr. Ratna Pratiwi sebagai narasumber memulainya dengan menggali informasi peserta tentang bagaimana membedakan kondisi darurat kesehatan. Ia menjelaskan bahwa ada 3 kondisi yang harus diketahui, diantaranya kondisi: darurat, gawat, dan gawat darurat.

“Berdasarkan data, kondisi ‘henti jantung (cardiac arrest)’ penyebab tertinggi kasus kematian di berbagai belahan dunia. Maka dari itu kita dalam kehidupan sehari-hari juga perlu aware (sadar/peduli),” ungkap Ratna dengan penuh penekanan.

Peserta yang hadir pun larut begitu antusias menyimak paparannya. Bahkan banyak juga menanyakan pengalaman pribadinya tentang apakah tindakan darurat pertama yang mereka lakukan sudah benar atau belum.

Satu di antara pertanyaan yang diajukan, “Mengapa dok, kita tidak boleh melakukan kompresi dada terlalu cepat pada penderita gangguan jantung?”

Setelah dijelaskan, semakin memahami bahwa kesadaran pada tanggap kegawatdaruratan amat penting diketahui. Walau hanya melakukan tindakan sederhana dan semampunya, harapan ini menjadi tahap pertolongan pertama sebelum jika nantinya berlanjut ke penanganan medis secara intensif.

Tags:
What do you think?

Related news