Dalam sambutannya, Ketua PW Salimah Sumatera Utara, Tengku Amiliza, menyampaikan bahwa Musda merupakan momentum penting untuk memperkuat konsolidasi dan penyegaran organisasi di akhir masa kepengurusan.
“Musda adalah amanah dari AD/ART Salimah untuk memastikan kesinambungan dakwah dan pemberdayaan perempuan di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Tahun 2025 menjadi tahun strategis karena Musda dilaksanakan serentak secara nasional guna menyelaraskan periode kepengurusan dari tingkat pusat hingga daerah. Di Sumatera Utara, pelaksanaan Musda berlangsung bertahap hingga Desember 2025, dengan dilaksanakan secara luring dan daring agar seluruh daerah dapat berpartisipasi secara maksimal.
Tahap pertama Musda telah terlaksana pada 1–2 November 2025 secara daring, yang mencakup laporan pertanggungjawaban dan pembahasan rekomendasi program strategis untuk periode baru.
Musda ini juga menjadi forum untuk memilih dan melantik Ketua PD Salimah periode 2025–2030, yang akan segera membentuk kepengurusan lengkap paling lambat satu bulan setelah pelantikan.
Sejak berdiri tahun 2000 dan berkembang di Sumatera Utara sejak 2002, Salimah kini hadir di 31 kabupaten/kota, 197 kecamatan, dan 94 kelurahan/desa. Melalui beragam kegiatan pendidikan, sosial, dan ekonomi berbasis dakwah, Salimah terus berkomitmen meningkatkan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga.
“Semoga Allah SWT senantiasa membimbing langkah kita dalam mengemban amanah dakwah dan pemberdayaan melalui Salimah,” tutup Tengku Amiliza.
Musda 2025 ini diharapkan menjadi tonggak semangat baru bagi gerak dakwah perempuan yang mandiri, berdaya, dan berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.