Fidi mengatakan, rakor monev bertujuan untuk memonitor sejauh mana penyerapan program Salsa di daerah-daerah seluruh Indonesia. Ia melaporkan, rakor dihadiri oleh 116 peserta yang berasal dari 52 Pimpinan Daerah yang merupakan penanggung jawab Salsa tiap kota dan kabupaten seluruh indonesia.
Ketua I PP Salimah, Sinta Santi, mengingatkan pentingnya keikhlasan dan pengawasan dalam kerja profesional.
“Dalam kerja ihsan, keikhlasan dan pelaksanaan pengawasan menjadi komponen penting dalam kerja profesional yang efektif. Monitoring dan evaluasi menjadi alat ukur penilaian program dan bahan pembelajaran yang akan menjadi warisan dan diturunkan kepada penerus kita,” ucap Sinta saat memberi arahan.
Rakor bertema “Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia melalui Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Salsa berlangsung dari pukul 08.00-13.00 WIB. Dipimpin oleh Fidi, tiap PD mempresentasikan kegiatan Salsa di kota/kabupaten masing-masing.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan ide pelaksanaan Salsa yang menarik, mendapatkan solusi dari permasalahan di kota masing-masing dengan belajar dari keberhasilan PD lain. Misalnya, ada ide senam otak yang dibuat fasilitator PD Metro. Ada juga ide botram dan jalan-jalan untuk penyemangan Salsa. Disamping itu, mendapat data sehingga bisa dipelajari dan diolah untuk program Salsa selanjutnya,” pungkas Fidi.
