Dari kelas 2 Bukhara, tampil Khumairatul Azmi Gasim, Fayra Kaniyah Loleh, dan Muhammad Abizard Dzulqa’da Bau yang mentasmi’kan hafalan surat An-Naba hingga ‘Abasa. Sementara itu, dari kelas 3 Kairo, giliran Uwais Al Qorni Katili, Haidar King Ahmad Hussain Alghifari, dan Ghazali Nur Taufiq yang dengan mantap membacakan hafalan surat Al-Baqarah ayat 1–57.
Seluruh peserta menampilkan hafalan dengan tenang, percaya diri, dan penuh semangat, membuat para hadirin merasa haru sekaligus bangga. Beberapa orang tua bahkan memberikan komentar positif yang menggugah hati.
“MasyaAllah, anak salih salihah,” ungkap Tributsi Diana, orang tua Aira. Sementara itu, Ibu Nurliah, orang tua Abizard, menyemangati, “Semangat, salih saalihah.”
Tasmi’ kali ini bukan hanya menjadi ajang menilai kelancaran hafalan, tetapi juga menjadi momen membangun keberanian anak untuk tampil di depan umum serta menumbuhkan rasa cinta pada Al-Qur’an sejak dini. Dengan wajah-wajah ceria setelah kegiatan, para siswa membuktikan bahwa menghafal Al-Qur’an adalah perjalanan yang indah ketika dijalani bersama bimbingan guru, dukungan orang tua, dan niat yang tulus.
