Ketua Umum Salimah
Delapan dasawarsa sudah negara ini merdeka. Delapan dasawarsa selebrasi detik-detik Proklamasi dengan pengibaran dan penurunan Sang Merah Putih kita rayakan sebagai wujud rasa syukur atas perjalanan panjang sejarah negeri ini.
Tanggung jawab para pendahulu telah tuntas mereka laksanakan: merebut kemerdekaan, membersihkan Bumi Pertiwi dari penjajah kolonial, serta mendirikan negara beserta kelengkapannya.
Etape berikutnya pun telah dilalui: mengisi kemerdekaan dengan membangun negeri.
Hari ini, pada usia delapan dasawarsa Republik tercinta, perjuangan takkan pernah berakhir, karena Bumi Pertiwi masih terus mengharapkan karya anak bangsa.
Delapan dasawarsa sudah, negeri ini semestinya merdeka secara hakiki: merdeka dari buta huruf baca tulis maupun buta huruf Al-Qur’an, merdeka untuk dapat mengenyam pendidikan setinggi-tingginya, merdeka dari ketidakadilan dalam perlakuan hukum, dan merdeka dari kemiskinan dengan kesejahteraan yang merata.
Delapan dasawarsa Sang Merah Putih berkibar di seluruh penjuru negeri. Sudah saatnya pula bangsa ini bangga dengan hasil karyanya sendiri di semua sektor keahlian.
Bukan hanya menghidupkan UMKM negeri serta menjadikan mereka memiliki daya saing di tingkat global, namun juga bangga menggunakan karya bangsanya sendiri. Memberikan ruang seluas-luasnya bagi karya anak bangsa untuk berkiprah sebagai tenaga ahli di bidangnya masing-masing.
Indonesia Emas 2045 adalah wujud eksistensi bangsa. Bersama, kita harus bersungguh-sungguh mempersiapkan putra-putri negeri untuk siap melanjutkan estafet kepemimpinan, mewujudkan Indonesia yang mampu melejitkan seluruh potensinya: keadilan, kemakmuran, kesejahteraan, dan kedamaian dalam mahligai negara kesatuan yang berdaulat.
Untuk itu, mulai saat ini dan seterusnya, negara harus memberikan perhatian besar terhadap ketahanan keluarga sebagai entitas terkecil negara. Dari rumah akan lahir, tumbuh, dan berkembang generasi penerus bangsa yang tangguh, berwibawa, kokoh pendirian, mencintai bangsanya, cerdas dan luas wawasannya, cakap merespons zaman, serta memiliki kepribadian akhlakul karimah dengan kekuatan religi sebagai benteng utama atas beragam persoalan bangsa maupun tekanan global.
Dari Keluarga Tangguh, Menuju Bangsa Maju, Wujudkan Negara Kesatuan yang Berdaulat.