Peserta Muswil terdiri dari pengurus Salimah baik dari unsur Dewan Pemgawas Salimah Wilayah (DPSW), pengurus PW Salimah NTB periode 2023-2005, pengurus Pimpinan Daerah (PD) Salimah se-provinsi NTB, serta organisasi wanita seperti BKOW NTB, Aisyiyah Prov NTB, JSIT NTB, BPKK NTB, Rumah Bunda Mulia NTB, Wanita Islam NTB, Paguyuban Muslimah NTB, serta
Dinas P3AKB NTB dan Dinas Perindustrian NTB.
Muswil kali ini memiliki agenda utama yaitu penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Pengurus PW Salimah periode 2023-2025 dan pemilihan ketua baru PW Salimah NTB periode 2025-2030.
Penyampaian LPJ dibacakan oleh Tjipung Multi Suryandani selaku ketua PW Salimah periode 2023-2025. Ia menyampaikan perkembangan organisasi, antara lain terbentuknya outlet Kossuma di 10 Kota/Kabupaten se-provinsi NTB, 52 Baitul Quran Salimah (BQS), penambahan jumlah anggota majelis taklim, terbentuknya Pimpinan Ranting (Pra) Salimah, Mubalighah Salimah Indonesia (MSI), Pendamping Proses Produk Halal, pembinaan UMKM, serta peningkatan jumlah anggota Sister, Serasi dan Salsa.
Penyampaian LPJ dilanjutkan dengan pembacaan rekomendasi DPSW Salimah NTB untuk pemilihan ketua baru dan dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) penetapan ketua PW Salimah NTB periode 2025-2030 oleh Pimpinan Pusat (PP) Salimah yang dibacakan oleh Dwiyarti. Dalam SK tersebut PP Salimah menunjuk dan menetapkan Tjipung Multi Suryandani sebagai Ketua PW Salimah NTB periode 2025-2030. Pelantikkan ketua terpilih dipimpin secara daring oleh Diana Widyasari dari PP Salimah.
Dalam arahan dan sambutannya, Ketua PP Salimah, Reni Anggrayni mengingatkan bahwa keikutsertaan dalam Salimah bukan hanya sebagai anggota biasa melainkan sebagai perwujudan tanggung jawab sebagai seorang mukmin yang wajib saling tolong menolong dan mengajak kepada kebaikan (QS. At Taubah : 71).
Ia juga menekankan bahwa dalam menjalankan roda organisasi dibutuhkan sikap professional, amanah, kompeten dan akuntabel. Oleh karena itu setiap pengurus harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan organisasi melalui berfikir strategis, antara lain pemetaan obyek dakwah, analisis medan dan kekuatan dakwah, serta penetapan pilihan dakwah. Reni mengingatkan bahwa Salimah harus melakukan penguatan kelembagaan hingga ke tingkat PRa, penguatan digital (media sosial), dan sinergi dengan lembaga/instansi lain.
Acara yang berlangsung khidmat dari pagi hingga menjelang sore juga diwarnai dengan aksi peduli Palestina dan aksi stop kekerasan pada perempuan dan anak, serta dimeriahkan dengan bazar UMKM binaan Salimah. [AM-Humas Salimah NTB].