Hari Ayah kali ini bisa jadi momen buat kita belajar satu hal penting: ayah adalah guru cinta yang paling diam tapi paling nyata. Ia mungkin jarang bilang “aku sayang kamu”, tapi setiap langkahnya selalu tentang memastikan keluarga aman, nyaman, dan penuh arah. Dari sosok ayah, kita belajar bahwa cinta itu bukan hanya kata, namun komitmen yang bertahan di tengah badai.
Sayangnya, tidak semua keluarga punya kesempatan melihat cinta seperti itu. Data BPS menunjukkan angka perceraian di Indonesia masih tinggi. Banyak pasangan muda menyerah di tengah jalan, entah karena komunikasi yang buruk, ketidaksiapan mental, atau ekspektasi yang nggak realistis. Di balik setiap perceraian, ada hati yang patah dan anak yang kehilangan figur ayah.
Padahal, cinta yang matang selalu butuh latihan. Dan latihan terbaiknya dimulai sebelum menikah. Itu sebabnya sekolah pranikah Salimah seperti Serasi hadir, bukan buat menakut-nakuti, tapi buat membekali. Di sana, kamu bisa belajar soal komunikasi, peran suami-istri, sampai cara menjaga cinta agar tetap sehat dan berketuhanan.
Karena sejatinya, menikah adalah ibadah paling indah dan paling lama. Kalau niatnya karena Allah, maka badai apa pun bisa dilewati. Pernikahan bukan tentang mencari yang sempurna, tapi tentang belajar tumbuh bersama dalam cinta yang penuh makna.
Jadi, buat kamu yang sering bilang “marry is scary”, yuk ubah cara pandangmu. Menikah memang nggak mudah, tapi ia mengajarkan banyak hal lovely seperti tentang kesabaran, pengorbanan, dan makna pulang. Karena suatu hari nanti, mungkin kamu yang akan berdiri di posisi ayah yang menjadi pilar cinta dan keteguhan bagi keluarga kecilmu sendiri.
Selamat hari ayah untuk para Ayah dan calon Ayah
💜Love isn’t scary. It’s a school and marriage is just one of its sweetest lesson 💜