” Kun Kitaaban bi Laa ‘Unwaanin, wa Laa Takun ‘Unwaanan bi Laa Kitaabin”
“Jadilah Kitab Walau Tak Berjudul. Jangan Menjadi Judul Tanpa Kitab”.
@ Anis Byarwati
Bisa jadi saat ini kita memiliki setumpuk jabatan dan posisi, menjadi pengurus disini dan disitu, ketua organisasi ini itu.
Semua jabatan itu adalah judul-judul yg menempel pd diri kita.
Tampaknya keren ya.
Judul memang membuat kita tampak keren dan mentereng, apalagi kalau dicantumkan dalam CV. Semakin banyak judul yg dicantumkan, semakin keren tampilan CV kita.
Tapi..
Tahu dan sadarkah kita…
Judul-judul itu akan membawa kita pada kehinaan di dunia dan akhirat, jika judul itu hanya menjadi sekedar judul saja, tapi tak ada kitab yang kita hasilkan.
Gimana sih maksudnya?
Nama kita ada dimana2.. Pengurus dimana2…. Menjabat dimana-mana. tetapi ya berhenti hanya di nama… .Hanya nama kita yang tercantum dengan jabatan ini itu…, sementara tak ada kerja, tak ada kontribusi, tak ada bukti manfaat yang kita hasilkan.
Bacalah Sirah Shahabat tentang Said bin Zaid yang pernah menolak amanah menjadi Gubernur di Himsh (Syria). Padahal, menjabat sebagai Gubernur adalah judul yang keren dan mentereng kan?
Penolakan Said ini membuat Umar bin Khattab RA mencengkeram leher gamisnya seraya menghardiknya, “Celaka kau, Said! Kau berikan beban yang berat di pundakku dan kau menolak membantuku.” Baru kemudian, dengan berat hati, Said bin Zaid mau diangkat menjadi Gubernur. Dan sejarah mencatat, betapa Said bin Zaid melaksanakan amanahnya sbg Gubernur dg sangat baik.
Disini, Said tak hanya punya judul mentereng sebagai Gubernur, tapi dia membuat kitabnya dengan sangat bagus.
Ingatkah kisah saat Umar bin Khattab memberhentikan Khalid bin Walid Sang Panglima? Umar melakukan itu untuk menghentikan pengultusan kepada sosok panglima yang selalu berhasil memenangkan pertempuran ini. Khalid menerima pemecatan itu dengan ikhlas. Dengan singkat, ia berujar, “Aku berperang karena Allah dan bukan karena Umar atau jabatanku sebagai panglima.” Ia pun tetap berperang sebagai seorang prajurit biasa.
Khalid dicopot dari “judul”-nya yg keren sebagai Sang Panglima. Namun, meski tak punya judul, ia tetap membuat “kitab” dan selalu siaga dalam barisan pasukan muslimin dan menorehkan kemenangan.
Disini, Khalid memang tak punya judul mentereng lagi. Tapi dia membuat kitabnya yang tebal hingga akhir hayatnya, meski tanpa judul.
Karena itu, ingatlah selalu Pepatah Arab ini. Agar kita tidak sibuk mengejar judul-judul, tetapi menyibukkan diri membuat kitab-kitab.
Jakarta, 28 November 2018
(FDH)