Salimah Bandongan Jawa Tengah dan LAZ Al Ihsan Resmikan Yatim Corner

by -19 Views

Magelang (10/4). Salimah sebagai ormas perempuan yang peduli terhadap perempuan, anak, dan keluarga memiliki beberapa program unggulan. Diantaranya adalah Program Peduli Anak Yatim dan Dhuafa (P2AYD). Ramadhan 1443 H ini Pimpinan Cabang Salimah Kecamatan Bandongan bersama dengan LAZ Al Ihsan Jawa Tengah (LAZIS Jateng) dan Lembaga Pendidikan Ash Sholihah Bandongan meresmikan program Yatim Corner di Lembaga Pendidikan Ash Sholihah Jl. Kyai A’rof Krajan Bandongan Magelang.

Fajar Setyawan, Manajer LAZIS Jateng Cabang Magelang, hadir langsung untuk memberikan sambutan. Beliau menyampaikan bahwa LAZIS Jateng adalah LAZ resmi.

“LAZ Al Ihsan adalah LAZ resmi di tingkat provinsi, berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 558 Tahun 2017 tentang Legalitas LAZ Al Ihsan Jawa Tengah sebagai lembaga Amil zakat skala provinsi,” terangnya pada hadirin.

Beliau menyampaikan juga bahwa program santunan yatim telah menjadi agenda rutin LAZIS Jateng dan Salimah setiap tahunnya. Agar memberikan dampak yang lebih kepada penerima manfaatnya, maka LAZIS Jateng membuat terobosan baru berupa Yatim Corner dengan kegiatan-kegiatan pemberdayaan.

Pada peresmian Yatim Corner ini, 12 anak yatim yang tinggal di sekitar lembaga pendidikan Ash Sholihah mendapatkan santunan beasiswa dan alat tulis untuk menunjang sekolahnya. Sebagai tindak lanjutnya, anak-anak tersebut akan mendapatkan fasilitas bimbel gratis dari Lembaga Bimbingan Belajar Ash Sholihah.

Sularso, Ketua RW 2 Krajan Bandongan, mewakili Kepala Desa Bandongan menyambut baik program ini.

“Kami selaku Ketua RW, mewakili Kepala Desa yang tidak bisa hadir, berterima kasih atas adanya program yang sangat positif bagi lingkungan Krajan khususnya, dan Bandongan pada umumnya,” ungkapnya kepada sekitar 60 orang hadirin.

Di penghujung acara Ustadz Muhtadi Kadi, Lc. memberikan bekal motivasi kepada anak-anak yatim, keluarga, dan hadirin.

“Hakikat yatim atau miskin itu bukan pada ditinggal orangtuanya atau tidak punya harta, tetapi adalah yang tidak memiliki ilmu dan adab. Maka harus semangat mengaji, menuntut ilmu. Yatim itu pertanda agar tidak bersandar kepada manusia, tetapi agar bersandar hanya kepada Allah saja,” ungkap Ustadz Muhtadi Kadi.