Gorontalo (8/6) – Menggunakan aplikasi zoom meeting, Tim Manajemen Rumah Quran Salimah (RQS) Provinsi Gorontalo melaksanakan kegiatan pembukaan kelas tahsin batch 7 dan tahfiz batch 3. Kegiatan belajar tahsin yang dilakukan secara online ini sudah berlangsung selama 4 tahun terakhir. Kali ini kelas tersebut diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai pelosok Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua PW Salimah Gorontalo, Sitti Rachmi Masie, menyampaikan terima kasih kepada pembina, pengelola, dan musyrifah RQS yang telah konsisten mengawal kegiatan RQS sehingga bisa menjadi sarana belajar Quran banyak kalangan.
“Keberkahan yang harus disyukuri karena Salimah memang diharapkan menjadi organisasi pelopor yang akan menghadirkan banyak kebaikan di tengah masyarakat,” ujar Rachmi yang mengaku juga belajar Quran dari RQS.
Tampil sebagai pemberi materi taujih dalam pembukaan kelas tahsin dan tahfiz kali ini Ustazah Hj. Yenni Mulyati, S.Hum, M.Ec. Alhafizhah. Ketua Departemen Dakwah Salimah Provinsi Gorontalo ini menyampaikan motivasi Quran bertema belajar tahsin dengan bahagia.
Mengawali ulasan, Ustazah Ulya, demikian sapaannya, menjelaskan perbedaan makna tahsin dan tajwid.
“Tajwid merupakan ilmu bagaimana Alquran dibaca, sedangkan tahsin merupakan praktek dari ilmu tajwidnya,” jelas hafizah yang juga alumnus pasca sarjana Kagawa University Jepang ini.
Selanjutnya, mengutip hadist riwayat Imam Ahmad, Ustazah Ulya mengingatkan barangsiapa menginginkan dunia, maka dia harus berilmu. Dan barangsiapa menginginkan akhirat, maka dia harus berilmu, dan barang siapa menginginkan keduanya, maka dia harus berilmu.
“Tahsin merupakan ilmu yang berhubungan dengan kalamullah, sedangkan Quran adalah sebaik-baik kitab yang akan jadi pedoman dunia akhirat.” Demikian alumni Rumah Tahfiz Quran Az Zikra Semarang ini menekankan tentang pentingnya belajar tahsin.
Ketika menjelaskan konsep bahagia saat belajar Quran, hafizah 30 juz yang terus berjuang mempertahankan hapalan ini menjelaskan secara paradoksal.
“Orang yang belajar Quran justru sedang menggadaikan kebahagiaan dunianya. Kesulitan, kesedihan, kelelahan akan datang silih berganti. Namun, Allah akan menebus semuanya dengan syurga. Dan disitulah kebahagiaan yang sebenarnya,” jelas ibu lima anak ini bersemangat.
Banyak hal penting lainnya yang menjadi penekanan salah satu musyrifah Huffaz Online ini dalam tausiahnya yang berdurasi hampir satu jam.
“Isi tausyiahnya daging semua.” Demikian istilah Ustazah Risnawati Suleman yang menjadi pemandu acara.
Di akhir sesi, Ustazah Risna membacakan pembagian kelompok belajar beserta teknis belajar tahsin maupun tahfiz yang akan diikuti peserta selama kurang lebih 3 bulan.
Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 ditutup pukul 21.30 WITA dengan doa bersama yang dipimpin oleh pemandu acara.