Gaya Beda Silatnas Salimah

by -234 Views

Lampung (4/5) – Pagi itu, vibes ruang Abung Balai Keratun nampak berbeda. Terlihat cantik, anggun, dan bersahaja selayaknya lirik mars organisasi yg berkumandang di tengah acara.

Perempuan-perempuan dengan wajah teduh, berbusana dan kerudung ungu hadir mengisi ruangan luas berkarpet merah.

Balon warna warni menempel di dinding, menunjukan adanya peringatan hari jadi Salimah Lampung.

Salimah Lampung tahun ini merayakan hari jadi ke-22. Usia yang cukup dewasa untuk sebuah organisasi mengembangkan diri.

Dalam acara tersebut, Silaturahmi Nasional (Silatnas) digelar. Silatnas yang menjadi program Pimpinan Pusat (PP) Salimah kali ini punya gaya yang berbeda. Jika silatnas secara umum mengumpulkan pengurus Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Daerah (PD) ke pusat, kali ini justru diselenggarakan secara terbalik. Silatnas oleh PP diselenggarakan justru dengan cara berkeliling mengunjungi wilayah dan daerah se-Indonesia.

Menurut Sekretaris Umum PP Salimah, Rr. Santi Nurjanah, ada beberapa alasan kenapa model Silatnas yang dimulai sejak bulan Desember 2023 kali ini berbeda.

Pertama, tahun 2024 adalah tahun politik dimana eskalasi kegiatan para pengurus sangat tinggi. Yang kedua, efek periode pandemi yang menumbuhkan budaya kordinasi online ternyata menimbulkan tidak terserapnya informasi dari PP secara utuh sampai ke daerah dan terbatas hanya di tingkat wilayah.

Dengan model Silatnas yang berbeda kali ini, PP Salimah berharap informasi-informasi bisa terserap secara maksimal sampai ke daerah dan PP bisa mengetahui kondisi wilayah dan daerah secara langsung.

Meskipun dengan gaya yang berbeda, Silatnas Salimah dianggap lebih efektif. Santi tidak menampik adanya beberapa kelemahan.

Anggaran lebih yang harus dikeluarkan oleh PW untuk menyelenggarakan Silatnas dan kurangnya silaturahmi langsung antar PW menjadi titik lemah gaya Silatnas kali ini. Namun Santi menegaskan, Silatnas dengan model ini sangat efektif menumbuhkan antusiasme pengurus PD yang tersebar di seluruh Indonesia.

Santi menutup informasi dengan menyebutkan bahwa hingga saat ini Silatnas sudah dilakukan di 17 provinsi. Silatnas se-Indonesia ditargetkan akan selesai di bulan Juni 2024.