Menggapai Berkah Ramadhan dengan Pola Hidup Halal

by -46 Views

Denpasar (19/3/2022) – Pimpinan Wilayah Salimah Bali menyelenggarakan Kajian untuk menyambut bulan suci Ramadhan dengan tema “Menggapai Berkah Ramadhan dengan Pola Hidup Halal”. Tarhib Ramadhan dilaksanakan secara daring melalui Zoom, dihadiri oleh Pengurus PW Salimah Bali, pengurus PD Salimah dan PC Salimah yang ada di wilayah Bali. Acara sore hari tersebut mengangkat pokok bahasan tentang kehalalan makanan yang secara langsung disampaikan oleh seorang pakar kajian halal yaitu Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Bali Dr. Badrut Tamam, STP., M. Biotech.

Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Salimah, dilanjutkan dengan Tilawah yang dibawakan oleh Saudari Ana Amalia dengan membaca surat Al-Baqarah ayat 183 sampai ayat 186, kemudian adanya sambutan dari Ketua PW Salimah Bali, Ibu Titin Supartini.

“Bulan Ramadhan sebagai bulan yg mulia, yang didalamnya penuh dengan keberkahan, sehingga acara ini diselenggarakan untuk mempersiapkan diri, keluarga dan masyarakat agar di Ramadhan tahun kualitas ibadah kita bisa lebih baik. Sesuai tema besar Salimah pada bulan Ramadhan ini Meraih Berkah Ramadhan dengan Pola Hidup Halal, maka kita harus punya komitmen yg kuat bahwa untuk mendapatkan keberkahan dari Allah maka harus dimulai dengan sesuatu yg halal. Termasuk salah satunya masalah makanan. Baik zat atau penyajian harus halal.” Tutur Titin.

Sebelum dilanjutkan pada pemaparan materi, dilaksanakan Do’a bersama yang dipimpin oleh Saudari Lutfiana untuk kelancaran acara sekaligus menyambut bulan suci Ramadhan. Pemaparan materi Dr. Badrut Tamam, STP., M. Biotech dipandu oleh ketua Departemen Dakwah PW Salimah Bali, Ibu Tuti Utami.

“Pola hidup halal mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Mencakup pola keseharian, dari bangun tidur sampai tidur lagi. Mulai dari aspek terkecil seperti makan dan minum sampai aspek terbesar. Semua harus dibingkai dengan prinsip agama, pola hidup yang didasari oleh prinsip agama islam.” Tutur Tamam.

“…bersihkanlah makananmu dan percayalah doamu akan diterima oleh Allah SWT. Sesungguhnya jiwa Muhammad di tangan-Nya, seorang hamba yang makannya daripada sesuap benda yang haram ke dalam perutnya. Sesungguhnya Allah tidak akan memakbulkan doanya selama 40 hari dan setiap daging yang tumbuh daripada makanan yang haram dan riba, maka api nerakalah yang layak baginya.” (HR. Thabrani).

Diakhir pemaparan, Tamam menyampaikan bahwasannya barang siapa yang menjaga dari yg syubhat, maka ia menjaga kehormatan agama dan dirinya sendiri. Jika ia mendekati yang syubhat maka ia akan terjatuh pada yang haram. (Ghy)