Seringkali, niat sudah terpatri, namun setan menghembus untuk menunda sesekali. Nanti, kalau sudah punya banyak uang. Bentar lagi, kalau sudah lapang. Jangan sekarang, karena masih ada esok menanti. Dan banyak alasan lagi.
Kesempatan seringkali datang sekali, tanpa ada yang kedua atau ketiga. Karenanya, bersegeralah jemput kebaikan. Paksa diri untuk menyambutnya. Percayalah, hanya akan ada penyesalan ketika peluang kebaikan itu tertutup. Entah dengan kesempitan, sakit, atau ajal yang menghenti semua amal.
Khalid bin Ma’dan rahimahullah berkata,
“Jika pintu kebaikan dibukakan untuk salah seorang di antara kalian, maka hendaknya ia bersegera kepadanya karena sesungguhnya ia tidak tahu kapan pintu itu akan ditutup.” (Az-Zuhdu Karya Imam Ahmad, 311)